Jumat, 31 Maret 2017

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DI BIDANG KESEHATAN

KELEBIHAN
  1. Hemat tempat
  Penggunaan sistem informasi kesehatan pada rumah sakit dapat menghemat tempat atau ruang lingkup kerja petugas medis. Bila biasanya petugas memerlukan banyak tempat untuk menulis berbagai macam jenis dokumen, dengan menggunakan komputer, yang didalamnya sudah terdapat simkes, petugas bisa langsung melakukannya dalam ruang lingkup yang kecil atau terbatas sekalipun, hal tersebut dikarenakan sistem informasi kesehatan yang digunakan sudah mencantumkan berbagai jenis form dokumen yang diperlukan untuk diisi petugas medis.
  1. Mempercepat pelayanan kepada pasien
  Sistem komputerisasi rumah sakit akan memepercepat dan mem-permudah pelayanan kepada pasien. Petugas tidak perlu lagi repot-repot menulis identitas pasien dan dapat langsung me-input data yang diperlukan ke komputer. Hal ini juga dapat memudahkan petugas untuk mengatur antrian pasien dengan menggunakan tiket dan sistem pemanggilan antrian secara elektronik.
  1. Data mudah diakses
   Data yang tersimpan dalam sistem akan mudah diakses oleh para petugas medis di rumah sakit tersebut. Data yang diperlukan akan mudah untuk ditelusuri dengan mengetikan keyword yang diperlukan pada kolom pencarian pada sistem informasi yang digunakan, otomatis data akan mudah dan cepat untuk ditemukan.
  1. Mempermudah komunikasi antara petugas medis
   Petugas medis di rumah sakit yang sudah menerapakan sistem in-formasi kesehatan tidak perlu lagi kerepotan untuk menyerahkan dokumen yang diperlukan petugas lain di tempat kerja yang saling berjauhan. Hal tersebut dikarenakan semua data yang di-input oleh tiap-tiap petugas medis pada sistem informasi kesehatan rumah sakit bisa langsung dilihat dan diakses oleh semua petugas medis lain dimanapun dan kapanpun, sehingga hal ini bisa mempermudah dan mempercepat komunikasi antara petugas medis. Selain itu, hal tersebut juga menghemat waktu dan tenaga para petugas medis.
  1. Mempermudah pengecekan data
   Tiap-tiap data yang di-input oleh petugas medis akan mudah untuk ditelusuri dan diperiksa. Pada umumnya, sistem informasi kesehatan yang digunakan akan mendeteksi apabila ada kesalahan ataupun kekurangan dalam pengisiian data yang di-input-kan oleh petugas medis, sehingga hal ini akan meminimalisir kesalahan (human eror) yang dapat ditimbulkan. Pencarian data pun akan mudah dan cepat, karena petugas bisa dengan mudah memasukan keyword ke kolom pencarian/search pada sistem dan simkes akan otomatis mencari dan menampilkan data atau dokumen yang akurat sesuai dengan keyword yang telah diisikan.
  1. Mempermudah dalam mengolah data menjadi informasi
    Penggunaan sistem informasi kesehatan akan mempermudah petugas medis dalam memproses/mengolah data yang ada menjadi informasi atau laporan yang diperlukan. Petugas akan mudah mengakses data apa saja yang diperlukan untuk membuat laporan. Petugas tidak perlu repot-repot lagi mengaudit data satu persatu serta mengurutkannya secara manual, karena hal tersebut sudah otomatis dilakukan oleh sistem informasi kesehatan yang sudah ter-install. Petugas bisa langsung memproses dan menampilkan laporan yang diinginkan.

KEKURANGAN
  1. Bergantung kepada sumber listrik
    Komputer yang digunakan untuk melakukan pelayanan  medis otomatis sangat tergantung pada sumber tenaga listrik yang tersedia. Apabila suatu saat listrik padam dan rumah sakit tidak memiliki sumber listrik cadangan, hal ini tentu akan sangat mengganggu proses pelayanan medis yang sedang berjalan. Data yang belum sempat tersimpan pun memiliki kemungkinan untuk hilang saat komputer dinyalakan kembali.
   Proses pelayanan akan terganggu apabila rumah sakit tidak memiliki prosedur antisipasi terhadap hal ter-sebut. Oleh karena itu, ada baiknya tiap-tiap rumah sakit membuat prosedur antisipasi tertentu terhadap hal-hal yang dapat menganggu proses pelayanan di rumah sakit, hal ini diperlukan untuk meminimalisir kerugian/dampak yang dapat ditimbulkan.
  1. Bergantung kepada aplikasi yang digunakan
     Pemilihan serta penggunaan aplikasi/ software simkes juga menjadi hal yang sangat penting. Petugas akan sangat bergantung kepada sistem tersebut, sehingga apabila sistem mengalami gangguan atau kerusakan otomatis akan mengganggu proses pelayanan yang sedang berlangsung.
   Oleh karena itu , perlunya rumah sakit untuk menggunakan sistem informasi kesehatan / software simkes yang asli/berlisensi  yang berasal dari sumber atau pengembang (developer) software yang terpercaya. Sistem tersebut juga harus senantiasa mendapatkan pembaruan dan pengembangan terbaru dari developer yang membuat software tersebut, hal ini diperlukan agar software yang dimiliki rumah sakit selalu up to date dan bebas dari permasalahan yang sebelumnya pernah terjadi.
  1. Perlu pelatihan khusus dalam penggunaannya
     Kita perlu menyadari bahwa tidak semua petugas medis di rumah sakit akrab dan familiar dengan sistem informasi kesehatan atau bahkan dengan komputer. Hal tersebut tentu saja akan membuat penerapan simkes di rumah sakit menjadi sia-sia atau malah bisa menjadi halangan karena akan menyulitkan para petugas medis yang masih belum siap dalam menerapkan simkes.
    Pemberian pelatihan perlu dilakukan agar tiap petugas medis dapat menggunakan sistem informasi kesehat-an yang ada secara efektif, efisien, dan maksimal. Petugas medis juga perlu diberi pelatihan mengenai cara penanganan dan antisipasi apabila sistem mengalami gangguan atau tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Selain itu petugas medis juga dapat didorong untuk selalu memberikan kritik dan saran terhadap sistem yang digunakan agar sistem tersebut dapat semakin berkembang dan memiliki kinerja yang maksimal yang sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.

DAMPAK POSITIF TEKNOLOGI INFORMASI DI BIDANG KESEHATAN

Untuk mendiagnosa penyakit tertentu, seperti tuberculosis, dua hal yang paling dibutuhkan: mikroskop yang mumpuni dan seseorang yang mengerti mengenai penyakit A.K.A dokter. Dan pada artikel ini Anda bisa menemukan dampak positif teknologi informasi yang bisa memberikan solusi terhadap dual hal tersebut dengan biaya yang lebih murah.

Andrew Miller—lulusan bioengineering and global health di Rice University, dan industrial design di the Instituo di Diseno, Barcelona, Spain—menghabiskan akhir masa kuliahnya untuk menciptakan perangkat low-budget sehingga lebih mudah untuk diakses khalayak umum.

Perangkat pertama yang diciptakannya adalah portable battery-powered mikroskop seharga $240 yang memiliki kemampuan seperti mikroskop mumpuni asli seharga $40.000.

Namun prototype pertamanya ini menunjukkan hasil yang kurang efektif saat Rice university melakukan tes lapangan. Pengaruh perangkat tersebut terhadap global health menjadi pertanyaan utama. Karena meskipun ia bisa didapatkan oleh khalayak umum, penggunaannya tetap masih membutuhkan kehadiran dokter untuk mendiagnosa.

Menghasilkan perangkat yang lebih murah berhasil Andrew pecahkan, tetapi membawanya untuk bisa digunakan oleh khalayak umum dalam mendiagnosa suatu penyakit masih menjadi kendala. Dan disinilah dampak positif teknologi informasi memasuki peran.

Andrew Miller bersama dengan Tess Bakke, melalui Kickstarter, menciptakan perangkat baru bernama yang lebih efektif, yang bisa dibilang hasil dari dampak positif teknologi informasi. Project Kickstarter bernama Skylight
 ini adalah sebuah adapter atau smartphone holder yang bisa disematkan pada mikroskop jenis apapun.

Skylight hadir untuk memecahkan masalah kebutuhan hadirnya dokter atau seseorang yang mengerti mengenai suatu penyakit dengan memanfaatkan dampak positif teknologi informasi. Dengan menyematkan Skylight ke mikroskop jenis apapun dan dengan smartphone berkamera jenis apapun, pengguna dengan mudah bisa mengambil foto dan video hasil diagnosa dan mengirimkannya ke dokter manapun via email, video conferencing, atau media komunikasi internet lainnya.

Rumah sakit sebenarnya sudah menggunakan teknik ini, mereka menggunakan kamera untuk menghasilkan gambar diagnostic. Tetapi teknik rumah sakit ini membutuhkan biaya yang sangat besar, plus membutuhkan kamera SLR yang mahal dan tidak mudah didapatkan, serta adapters yang memungkinkan kamera SLR mengambil gambar diagnosa sendiri memiliki harga $1.000. Sementara Skylight, sebagai hasil dampak positif teknologi informasi, rencananya akan dijual hanya seharga $60, yang bahkan bisa disematkan pada mikroskop tahun 1980.

Mikroskop bisa disebut teknologi jadul, dan menggunakannya bukanlah kegiatan favorit sebagian besar orang. Tetapi dengan Skylight sebagai hasil dampak positif teknologi informasi, remaja yang umumnya selalu “menempel” pada smartphone mereka, bisa berinteraksi dengan teknologi jadul ini dengan cara yang lebih modern dan menyenangkan.

Konsep Skylight ini bisa dibilang brilian dan memiliki potensi untuk mempermudah diagnosa suatu penyakit. Tetapi Andrew & Tess saat ini masih perlu memecahkan beberapa kendala lain seperti siapa dokter atau ahli yang nantinya akan mendiagnosa hasil foto Skylight tersebut.

TEKNOLOGI YANG DIKEMBANGKAN DI BIDANG KESEHATAN

Teknologi-teknologi yang sudah di kembangkan di bidang kesehatan diantaranya adalah berupa :
  • Sistem  Computerized Axial Tomography (CAT) digunakan untuk menggambar struktur bagian otak dan mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan sinar-X. Sedangkan untuk yang bergerak menggunakan sistem Dynamic Spatial Reconstructor (DSR) yang dapat digunakan untuk melihat gambar dari berbagai sudut organ tubuh. CAT dan DSR biasa dikenal CT Scan.
  • Single Photon Emission Computer Tomography (SPECT) merupakan sistem komputer yang mempergunakan gas radioaktif untuk mendeteksi partikel-partikel tubuh yang ditampilkan dalam bentuk gambar. Bentuk lain adalah Positron Emission Tomography (PET) juga merupakan sistem komputer yang dapat menampilkan gambar yang menggunakan isotop radioaktif. Pengembangan PET-SCAN ini tidak hanya dapat mendeteksi kanker, tetapi juga dapat digunakan pada bidang-bidang kedokteran lainnya.
    Pemanfaatan Teknologi Informasi di Bidang Pelayanan Kesehatan :

   1. Dengan TIK, maka peningkatan gizi buruk, peningkatan kejadian malaria, diare, demam berdarah, dapat terdeteksi lebih dini melalui perangkat TIK yang bergerak (m-Health).
   2. Penerapan TIK dalam bidang kesehatan telah mengubah pola juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien, yaitu dengan sistem berbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien.
   3. Digunakannya robot untuk membantu proses operasi pembedahan serta penggunaan komputer hasil pencitraan tiga dimensi untuk menunjukkan letak tumor dalam tubuh pasien.
   4. Telemedicine merupakan suatu layanan kesehatan antara dokter atau praktisi kesehatan dengan pasien jarak jauh guna mengirimkan data medik pasien menggunakan komunikasi audio visual mengunakan infrastruktur telekomunikasi yang sudah ada misalnya menggunakan internet, satelit dan lain sebagainya. 
   5. Komputer Genggam (PDA/Personal Digital Assistant)
       PDA  dapat digunakan untuk menyimpan berbagai data klinis pasien, informasi obat, maupun panduan terapi/penanganan klinis tertentu. Contoh aplikasi klinis yang dapat digunakan di PDA seperti epocrates. Pemanfaatan PDA yang sudah disertai dengan jaringan telepon memungkinkan dokter tetap dapat memiliki akses terhadap database pasien di rumah sakit melalui jaringan internet. Salah satu contoh penerapan teknologi telemedicine adalah pengiriman data radiologis pasien yang dapat dikirimkan secara langsung melalui jaringan GSM. Selanjutnya dokter dapat memberikan interpretasinya secara langsung PDA dan memberikan feedback kepada rumah sakit.

    Pemanfaatan Teknologi Informasi di Bidang Manajemen Kesehatan :

   1. Mambantu dalam Membangun Sistem informasi rumah sakit (SIR) secara luas.
         Sistem informasi rumah sakit sangat menolong untuk pertukaran informasi antar rumah sakit.
      2. Membantu dalam melakukan manajemen oleh perawat
         Teknologi informasi dalam SIKM, dapat digunakan untuk membantu perawat dalam menadta pasien, mengklasifikasikan pasien, catatan personal mengenai riwayat penyakit pasien serta laporan bertahap menganai kondisi dari pasien yang dirawat.
   3. Komputer juga dapat membantu pembuatan Sistem Klasifikasi Pasien
      Dengan bantuan alat komputer, dapat membantu dalam menentukan kebutuhan tenaga di ruang rawat, berguna juga untuk memantau klasifikasi klien. Sistem klasifikasi pasien adalah pengelompokan pasien berdasarkan kebutuhan perawatan yang secara klinis dapat diobservasikan oleh perawat.
   4.  Alat bantu rekam medik
      Komputer di  rumah sakit adalah membantu dalam penerapan rekam medis medis. Pengertian rekam medis berbasis komputer secara prinsip adalah penggunaan database untuk mencatat semua data medis, demografis serta setiap event dalam manajemen pasien di rumah sakit. Rekam medis berbasis komputer akan menghimpun berbagai data klinis pasien baik yang berasal dari hasil pemeriksaan dokter, digitasi dari alat diagnosisi (EKG, radiologi, dll), konversi hasil pemeriksaan laboratorium maupun interpretasi klinis.
   5. Pengembangan E_Health di RS
         Pengembangan E-health di Rumah Sakit.  Sebagai contoh, e-Health dapat diterapkan untuk membantu pengembangkan program yang membantu dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya saling bertukar infomasi secara elektronik, mengambil data rekam medis pasien kapan dan dimana diperlukan, dan melakukan kolaborasi dengan memberi layanan jasa kesehatan lainnya secara real time melalui internet.

PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI DIBIDANG KESEHATAN

Era reformasi merupakan periode yang melibatkan banyak informasi dalam pengambilan keputusan, baik oleh individu, perusahaan, maupun instansi pemerintah. Informasi sudah semakin mudah diperoleh, sudah semakin bervariasi bentuknya dan semakin banyak pula kegunaannya (Wahyu,2004).

Informasi tersebut akan lebih tertata jika terdapat adanya sebuah teknologi yang dapat memuatnya, misalnya teknologi informasi. Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang berkembang dengan pesat saat ini. Contohnya penggunaan komputer sebagai salah satu prasarana  dalam mengolah informasi yang dapat menghasilkan output lebih baik.

Rumah sakit atau sarana pelayanan kesehatan lainnya tentunya membutuhkan suatu sistem informasi yang cukup memadai untuk meningkatkan pelayanan kesehatannya. Pengelolaan data di suatu sarana pelayanan kesehatan menjadi komponen penting dalam mewujudkan suatu sistem informasi pada sarana pelayanan kesehatan. Dapat dikatakan begitu penting karena data di suatu rumah sakit atau sarana pelayanan kesehatan jika sudah diolah menggunakan suatu sistem informasi maka tingkat human error akan dapat diminimalisasi. Jika suatu data rekam medis pasien di sebuah sarana pelayanan kesehatan masih diolah secara manual, maka kualitas pelayanan kesehatannya menjadi rendah. Pelayanan akan berlangsung lebih lama, banyak ditemukan kesalahan-kesalahan dalam penulisan dan lain sebagainya. Oleh karena itu, dengan adanya suatu teknologi informasi yang ada sekarang ini, pengolahan data rekam medis pasien dapat dirubah dari yang manual menjadi elektronik. Selain lebih cepat dan mudah, pengelolaan data juga menjadi lebih akurat.

Teknologi informasi pada sarana pelayanan kesehatan dapat diwujudkan dalam suatu bentuk Sistem Informasi Manajemen (SIM). Jika sarana pelayanan kesehatan tersebut adalah rumah sakit, maka sistem informasi manajemennya disebut SIMRS. Jika sarana pelayanan kesehatan tersebut adalah puskesmas, maka sistem informasi manajemennya disebut SIMPUS. Sistem informasi manajemen dapat digunakan oleh tenaga kesehatan, baik dokter, perawat maupun perekam medis itu sendiri.  Dengan adanya SIM di suatu sarana pelayanan kesehatan akan sangat membantu dalam peningkatan pelayanan kesehatan kepada pasien. Sehingga akan tercapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Dalam sistem informasi manajemen minimal harus memuat :
1. Pendaftaran pasien, baik rawat inap, rawat jalan, maupun Instalasi gawat darurat yang diisi oleh tenaga rekam medis. Dalam menu ini terdapat input data mengenai data sosial pasien seperti nama, nomor rekam medis, nomor registrasi, alamat, tempat dan tanggal lahir, dan lain sebagainya.
2. Terdapat menu input pelayanan yang digunakan/diisi oleh tenaga kesehatan. Dalam menu ini tenaga medis menginputkan pelayanan apa saja yang telah diberikan kepada pasien.
3. Menu cari pasien. Menu ini digunakan untuk mencarai data pasien, bisa melalui nomor rekam medisnya, nama maupun alamat.
4. Menu pelaporan. Pelaporan merupakan hal yang penting dalam suatu fasilitas pelayanan kesehatan. Pelaporan dapat digunakan untuk mengevaluasi pelayanan kesehatan yang telah diberikan suatu fasilitas pelayanan kesehatan. Dalam pelaporan juga dapat dilihat data 10 besar penyakit di fasilitas pelayanan kesehatan tersebut dan lain sebagainya.

Dalam suatu sistem informasi manajemen di suatu fasilitas pelayanan kesehatan minimal memuat 4 hal di atas. Hal ini tentu saja tetap tergantung dengan kebutuhan fasilitas pelayanan kesehatan masing-masing. Biasanya semakin besar suatu fasilitas pelayanan kesehatan, maka sistem informasi manajemennya juga semakin kompleks guna menunjang pelayanan kesehatannya.

Dalam pembuatan suatu sistem informasi manajemen dibutuhkan peran seorang progammer dan designer dimana dalam hal ini adalah perekam medis. Perekam medis memiliki peran sebagai jembatan yang menghubungkan antara seorangprogrammer  dengan fasilitas pelayanan kesehatan. Apa yang dibutuhkan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan diimplementasikan dalam sebuah desain oleh seorang perekam medis sehingga dapat dipahami dengan baik oleh seorangprogrammer. Sehingga sistem informasi manajemen yang dibutuhkan dapat tepat guna. Seorang perekam medis dapat mendesain  sebuah rancangan program melalui aplikasi GUI. Aplikasi ini sangat mudah untuk digunakan bahkan untuk pemula. Aplikasi ini berekstensi .dui. Dalam aplikasi GUI terdapat menu menu atau icon yang dapat di lepas-pasang sesuai dengan kebutuhan. Aplikasi ini sangat membantu seorang programmer dalam pembuatan sebuah sistem informasi manajemen (SIM).

Oleh karena itu, teknologi informasi di bidang kesehatan sangatlah penting. Terutama untuk pembuatan sistem informasi manajemen suatu fasilitas pelayanan kesehatan. Proses penginputan data rekam medis pasien dapat berlangsung lebih cepat, efektif dan efisien tentunya. Di samping kelebihan pastilah ada kekurangan. Dalam pemakaian sebuah sistem informasi manajemen di suatu fasilitas pelayanan kesehatan, tingkat keamanan data rekam medis pasien belum dapat dijamin. Namun, secara keseluruhan penggunaan teknologi informasi di bidang kesehatan ini akan sangat membantu dalam pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

PENGERTIAN TEKNIK INFORMASI KESEHATAN

Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke berbagai sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan merupakan bidang yang bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi informasi relatif tertinggal. Sebagai contoh, ketika transaksi finansial secara elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam tahap perencanaan pengembangan billing system.

Sebelum membahas tentang teknik informasi kesehatan disini akan membahas apa itu pelayanan kesehatan, teknik informasi, dan teknik informasi kesehatan.

Pengertian Pelayanan Kesehatan

Pelayanan Kesehatan adalah segala upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama - sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat.

Pengertian Teknologi Informasi

Teknologi Informasi adalah teknologi yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengkomunikasikan, dan atau menyebarkan informasi.

Pengertian Teknik Informasi Kesehatan

Teknologi Informasi Kesehatan merupakan penerapan pengolahan informasi yang melibatkan baik hardware dan software komputer yang berhubungan dengan penyimpanan, pencarian, berbagi, dan penggunaan informasi kesehatan, data, dan pengetahuan untuk komunikasi dan pengambilan yang memiliki berbagai jenis lingkup pelayanan yang terkait dengan informasi kesehatan. Dalam penerapannya dibutuhkan persiapan secara finansial, sumber daya manusia, infra struktur yang matang, selain itu standar operasi sistem informasi kesehatan juga perlu menjadi rumusan bersama bagi pengguna layanan ini. Manfaat untuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan adalah menjadi acuan penerapan teknologi ini, namun dampak negatif dari teknologi sistem informasi kesehatan juga perlu diantisipasi.
Keberadaan teknologi sistem informasi kesehatan di Indonesia sudah menjadi harapan semua  pihak yang terkait dengan pelayanan kesehatan, oleh karena itu diperlukan keseriusan pemerintah untuk segera membangun sistem informasi kesehatan berbasis teknologi, agar harapan untuk mewujudkan peningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat di Indonesia.

Dengan menggunakan Teknologi Informasi akan membantu pihak - pihak penyedia layanan kesehatan dan pemerintah untuk mencapai tujuan menanggulangi peningkatan biaya, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan.
 Pelayanan kesehatan ini akan memberikan banyak penghematan dari sisi biaya berkas, administrasi layanan dan memberikan keuntungan pemberian keputusan pelayanan kesehatan lebih cepat.






http://definisimu.blogspot.com/2012/08/definisi-pelayanan-kesehatan.html
http://www.depkes.go.id/article/view/15010200022/menkes-harapkan-kemkominfo-dukung-pemanfaatan-teknologi-informasi-dan-komunikasi-tik-di-bidang-keseh.html